Kesenian bisa jadi menjadi media yang efektif untuk menyebarkan sebuah ide atau gagasan. Melalui seni, biasanya penyampaian pesan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat yang menjadi target dari sebuah kegiatan kampanye atau sejenisnya. Karena, selain mempunyai sifat menghibur, seni adalah sebuah bahasa universal yang sangat mudah dimengerti oleh semua kalangan.
Mungkin saja berkaca pada syiar Walisongo dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa pada masa lalu, maka PMI Provinsi Jawa Tengah pun menggunakan wayang sebagai media penyebarluasan pesan-pesan program kepalammerahan kepada masyarakat. Tersebutlah; Ali, relawan PMI yang menjadi “dalang” nya. Ali tampil dengan sederhana, menarik dan tentu saja lucu pada pagelarannya di Pembukaan Forum Nasional untuk PMR (Forpis) dan Relawan (Forel) serta staff di Semarang, Jawa Tengah (17/12). Kali ini dalang Ali, melalui wayang dan perlengkapan yang terbuat dari kertas, menyampaikan pesan ajakan kepada masyarakat untuk peduli terhadap perubahan iklim dengan membuang sampah pada tempatnya, hindari penggunaan kantong kresek yang berlebihan dan gunakan barang hasil daur ulang. Melalui tokoh pewayangan seperti Semar, Arjuna, Ali mendalang dengan logat Jawa yang kental dengan bahasa yang sederhana. Sekali-sekali terdengar gelak tawa atau senyum simpul karena kelucuan dari pertunjukan itu.
Kreatifitas ini patut dicontoh oleh daerah-daerah lain dengan tradisi dan kebiasaan masyarakat yang berbeda. Namun, sekali lagi, seni akan menjadi medium yang baik untuk menyampaikan pesan positif, tapi (jangan lupa) juga pesan-pesan negatif. Tetap berkreasi! (Redaksi Bawel)
mantep tu.. kapan2 kapan dalang ke bengkulu
BalasHapus